BloggerIndonesia.net -
Api Nan Tak Kunjung Padam yang terletak di Dusun Asem Manis II, Desa Larangan Tokol, Kec. Tlanakan, Kab. Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Indonesia adalah tempat yang sudah melegenda tentang Ki Moko. Siapakah Ki Moko dan Bagaimana ceritanya?
Dulu, sekitar tahun 1683 Masehi Ki Moko yang bernama asli R. Wignyo Kenongo adalah seorang penyebar agama islam di Pulau Madura yang sakti. Ki Moko yang bekerja sebagai pencari ikan ini, telah dikatakan berhasil dalam memenuhi sumber-sumber kebutuhan hidup yang mendesak saat Ki Moko akan menikah dengan putri raja.
Awalnya, Ki Moko mendengar berita duka di kerajaan palembang tentang putri raja yang sedang sakit dan sudah banyak yang mengobati namun tak kunjung sembuh. Setelah itu, Ki Moko diberi kesempatan untuk menyembuhkan putri raja tersebut, dan Ki Moko mengirimkan utusannya untuk memberikan tabung bambu yang berisi berbagai mata ikan kepada raja.
Sesampainya disana, barang itu yang awalnya dianggap tidak berharga berubah menjadi permata intan dan berlian. Sang raja dan putrinya terkejut dan merasa sangat gembira, dan pada saat itu juga sembuhlah sang putri dari sakitnya.
Akhirnya, sang raja merasa berhutang budi kepada Ki Moko, dan Ki Moko menerima sebuah peti yang memang sudah dijanjikan raja akan diberikan kepada seseorang yang mampu menyembuhkan putrinya.
Setelah peti itu dibuka oleh Ki Moko, terjelmalah seorang putri yang amat cantik jelita. Itulah putri raja Siti Sumenten yang sengaja dianugrahkan oleh raja untuk dijadikan istrinya. Ki Moko sungguh luar biasa bahagianya.
Namun, Ki Moko merasa gelisah mendengar berita bahwa keluarga kerajaan palembang akan datang kerumahnya untuk melangsungkan pesta pernikahannya dengan putri raja tersebut, karena Ki Moko tidak mempunyai persediaan apapun untuk menjamu tamu-tamunya, dan juga kebutuhan perayaan pernikahan yang lainnya.
Ki Moko memutuskan untuk memusatkan batin dalam semedinya memohon kepada Allah SWT. Dengan menancapkan tongkatnya ke tanah lalu berdirilah istana yang megah, dan setelah pesta itu selesai bangunan itupun sirna seketika.
Dan untuk memenuhi kebutuhan yang lain, Ki Moko melakukan hal yang sama. Menancapkan tongkatnya dan muncullah sumber air yang menjadi telaga juga kobaran api yang senantiasa menyala dan berguna untuk kebutuhan manusia.
Sampai saat ini, api alam yang dikenal dengan istilah Dhangka masih tetap menyala. Ki Moko mengutus Ki Rahma dan Nyi Rahma untuk menjaga sumber air dan sumber api itu, yang tempatnya berada di Pulau Madura bagian timur yaitu 4 kilometer kearah selatan dari Kota Pamekasan.
Ki Moko dimakamkan di Desa Branta Tinggi, Kec. Tlanakan, Kab. Pamekasan yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar.
Api Abadi di Pamekasan Madura Jawa Timur
Saatnya Berbagi :
Tidak ada komentar: