BREAKING NEWS
Loading...
Komunitas Blogger Indonesia

Sebuah komunitas yang mewadahi para blogger dari seluruh Indonesia.

"Kegiatan Positif"

Komunitas ini diisi oleh berbagai kegiatan positif dalam menjelang era digital 4.0.

Pelatihan

Kami sering mengadakan berbagai pelatihan-pelatihan, baik tatap muka maupun via online.

Pemberdayaan

Bagi Anggota yang berbakat dan aktif dalam komunikasi antar anggota akan mendapatkan pemberdayaan khusus.

Semuanya Belajar

Semua anggota dan pendiri terdiri dari kita yang masih dan akan terus belajar dari sesama.

Semangat Nasionalisme

Komunitas Blogger Indonesia memiliki misi memberdayakan SDM dan mempromosikan SDA yang ada di Indonesia.

Anggota Banyak

Anggota Resmi yang telah mendaftar merata dari ujung ke ujung pulau di Indonesia.

Menjalin kekerabatan

Menjalin kekerabatan sambil belajar antar Anggota di seluruh Indonesia.

Kabar Kami

Dunia Blogger

Tips Blogging

Tutorial Blogging

Anggota Resmi

Info Indonesia

Fakta


BloggerIndonesia.netDataran tinggi Dieng atau Dieng Plateau dijuluki "Negeri di Atas Awan". Wilayah yang terletak di perbatasan dua kabupaten, Wonosobo dan Banjarnegara ini "sangat terpencil". Berada di ketinggian antara 2.000 hingga 2.600 meter di atas permukaan laut. Gumpalan-gumpalan awan tebal terlihat berarak di bawah desa-desa dan dusun-dusun di Dieng adalah pemandangan biasa di awal musim hujan (Oktober-Desember).


Bersaput kabul tebal hingga jarak pandang satu dua meter juga panorama lumrah di musim-musim tertentu di Dieng. Eksotika alam Dieng memang bukan isapan jempol. Hari-hari ini di puncak musim kemarau, suhu udara di Dieng juga sangat ekstrem. Pada hari-hari tertentu bisa mencapai titik beku atau bahkan di bawah titik beku. Kondisi ekstrem itu memunculkan fenomena "embun upas". Meski unik, embun upas ini jadi momok para petani.

Embun yang membeku seperti kristal es ini bisa memusnahkan tanaman dan sayur mayur yang jadi pokok kehidupan mereka. Nama Dieng konon berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi, yaitu "di" yang berarti "tempat" atau "gunung", dan "hyang" yang artinya dewa. Dari situlah Dieng dianggap tempat para dewa dewi bersemayam.

Ada juga yang menyebut Dieng berasal dari bahasa Sunda ("di hyang"). Nama itu diduga muncul pada masa pra-kerajaan Medang, sekitar abad ke-7 Masehi. Daerah ini pada masa itu berada dalam pengaruh Kerajaan Galuh yang berpusat di sekitar Ciamis (sekarang). Meski saat ini dihuni ribuan penduduk, ditumbuhi beribu rumah dan permukiman, hotel, homestay, penginapan, Dieng sesungguhnya berdiri di atas kaldera raksasa. Dataran Dieng terbentuk akibat proses geologis vulkanik ratusan ribu hingga jutaan tahun lalu.

Di bawah Dieng adalah kantong dan saluran magma yang sebagian besar masih aktif. Sejumlah gunung dengan puncak-puncaknya yang menjulang menjadi tepian kaldera raksasa Dieng. Ada banyak kawah aktif baik yang berbahaya maupun yang dinilai jinak, sehingga tumbuh alamiah menjadi spot-spot wisata alam yang amat menarik. Kawah Sikidang menjadi objek wisata paling populer di Dieng, karena cukup aman dan mudah dijangkau.

Di kawah ini pengunjung bisa menyaksikan langsung dan dari dekat, air lumpur bercampur belerang dan unsur-unsur kimia lain menggelegak dengan suhu di atas titik didih. Tiket masuk Rp 10.000 per kepala. Tiket ini sudah termasuk kunjungan ke komplek Candi Arjuna. Kawasan bangunan kuno ini ratusan tahun lalu diduga jadi pusat pemujaan atau ritus ibadah masyarakat Hindu yang pertama kali menembus dan mendatangi "atap langit" ini.

Saatnya Berbagi :
Share on WhatsApp
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :

Tidak ada komentar:


Top